Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) Bani Sya’roni berdiri sejak tanggal 01 Mei 2007 didirikan oleh Dadan Daniyal, S.Pd.I Bin Ny. Toto / KH. Hasan Sya’roni Taufiq Hidayat suami dari Ny. Imas Nurjanah, S.Pd.I. Kata “Al-Hidayah” diambil dari nama orang tua dari pendiri Yayasan tersebut yaitu KH. Taufiq Hidayat Hasan Sya’roni Bin Mama Hadthomi dengan tujuan untuk mengabadikan nama beliau serta melanjutkan perjuangan beliau dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya melalui pendidikan nonformal pondok pesantren, karena beliau adalah sebagai Wakif (yang mewakafkan) tanah untuk Yayasan tersebut dan merupakan salah seorang tokoh Ulama pendiri dan pembimbing Pondok Pesantren Nurul Huda Pajagalan Cililin yang didirikan oleh Mertua Beliau yaitu seorang Ulama Besar Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan panggilan Mama Ajengan Qomar (KH. Qomar Darojatulloh). Kata “Al-Hidayah” berarti “Petunjuk”. Maka dengan demikian mudah-mudahan Yayasan Pesantren ini dapat menjadi pusat (Center) pendidikan Islam yang dapat memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus untuk mendapatkan keridhoan Alloh SWT bagi para santri khususnya dan muslimin muslimat pada umumnya.
Dan Kata “Bani Sya’roni” diambil dari nama orang tua dari pendiri Yayasan ini juga yaitu KH. Taufiq Hidayat Hasan Sya’roni Bin Mama Hadthomi dengan tujuan untuk mengabadikan nama beliau, melanjutkan perjuangan beliau dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya melalui pendidikan nonformal pondok pesantren dan mengingatkan kepada para keturunan beliau untuk bisa berpartisipasi aktif dalam kelangsungan kegiatan pondok pesantren ini sesuai kemampuan masing-masing.
Pada tanggal 05 Juni 2008, Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) Bani Sya’roni resmi mendapat Legalitas Badan Hukum dengan Akte Notaris No.23 atas nama Ny. Tatti Muktiati, SH, dengan mencamtumkan beberapa pendiri dalam akte notaris, diantaranya : 1) Dadan Daniyal, S.Pd.I (Ketua); 2) Bambang AR, S.Pd (Sekretaris); 3) Anwar Budiman (Bendahara); 4) Drs. H. Deden Hudri (Pembina); 5) Didin Saepudin Asy, S.Pd.I (Pengawas).
Dan pada tanggal 12 Oktober 2015, Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) Bani Sya’roni resmi mendapat izin operasional Pondok Pesantren dari Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Nomor : 6813 beserta Piagam izin operasional Pondok Pesantren dari Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Nomor : Kd.10.26/4/PP.00.7/6814/2015 tanggal 12 Oktober 2015 dan Statistik Pondok Pesantren Nomor : 510032170255.
Tepat pada tanggal 01 Februari 2016 Yayasan ini resmi mendapat legalitas dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menkumham RI Nomor : AHU-0006432.AH.01.04 melalui akte notaris perbaikan atas nama : Titin Nurnaeni, SH, MKn. No. 04 Tanggal 01 Februari 2016 dengan mencamtumkan beberapa pendiri dalam akte notaris tersebut, diantaranya : 1) Dadan Daniyal, S.Pd.I (Ketua); 2) Syahdan Kamil (Sekretaris); 3) Imas Nurjanah (Bendahara); 4) Drs. H. Deden Hudri (Pembina); 5) Atip (Pengawas).
Pertama kali berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) Bani Sya’roni ini telah berdiri sebuah bangunan Mesjid dengan nama “Mesjid Al-Karomah” dimana nama Al-Karomah ini diambil dari nama Wakif (yang mewakafkan) Masjid tersebut yaitu Ibu Rd. Hj. Romlah Ratna Ningsih Binti Bapak Rd. H. Atang Rosyidi yang nama panggilannya adalah Ibu Hj. Omah sebagai orang tua dari salah satu pendiri Yayasan tersebut yaitu Bambang AR, S.Pd (Sekretaris). Dan dari nama panggilan Hj. Omah itulah kami mengabadikan pertama kalinya pada Mesjid dengan nama “Al-Karomah” sebagai ungkapan rasa terima kasih atas perjuangan dan kebaikan beliau beserta keluarga dalam berpartisifasi aktif dalam pengembangan kegiatan Pondok Pesantren yang mudah-mudahan nama beliau selalu diingat oleh semua ummat yang ikut serta memakmurkan mesjid tersebut sehingga pahalanya terus mengalir kepada beliau dan keluarga sampai akhir jaman .
Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) terletak di Kp. Manapa RT.01 RW.04 Desa Karang Tanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) Bani Sya’roni merupakan salah satu dorongan dari para tokoh dan warga masyarakat sekitar yang peduli terhadap Pendidikan Agama dan Pendidikan Luar Sekolah. Karena kondisi daerah yang masih belum mampu untuk beranjak dari kondisi yang sebelumnya yang cenderung stagnan dan statis. Secara garis besar terdapat beberapa latar belakang yang menjadi dasar utama pendirian Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah (YPPA) Bani Sya’roni, diantaranya adalah :
- Masukan dari para tokoh masyarakat yang menginginkan warganya maju, khususnya pada aspek pendidikan Agama dan Umum, Iman dan Taqwa (IMTAQ), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat yang berakhlaqul Karimah.
- Banyak anak-anak usia dini yang tidak tertampung pada pendidikan nonformal.
- Terdapat usia sekolah SD, SLTP dan SLTA yang drop out (DO) dan masih banyak yang belum tertampung di sekolah formal.
- Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang cakap, apabila dibandingkan dengan tantangan yang ada.
- Indeks pembangunan manusia (IPM), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf masih kecil dibandingkan dengan daerah lain.
- Kondisi geografis yang membutuhkan program pendidikan fleksibel (adaptif ).
- Animo masyarakat untuk mengikuti pendidikan cukup tinggi, karena menginginkan kasetaraan dengan Desa lain yang sudah lebih dulu maju.
- Masih adanya masyarakat miskin secara ekonomi, dan tidak memiliki pekerjaan/ faktor produksi. Sehingga masih sangat bergantung dari bantuan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang tidak menentu. Akhirnya permasalahan pengangguran dan kemiskinan masih tetap ada dan membutuhkan penanganan segera.
- Masih adanya masyarakat miskin secara ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan/faktor produksi, sehingga masih sangat bergantung dari bantuan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang sangat tidak menentu. Akhirnya parmasalahan pengangguran dan kemiskinan masih tetap ada dan membutuhkan penanganan yang segera.
- Masih adanya masyarakat pengangguran yang memilki potensi untuk bisa diberdayakan.
- Keterampilan masyarakat untuk memberdayakan diri dan memanfa’atkan lingkungannya masih kurang, sedangkan kondisi SDA (Sumber Daya Alam ) sangat potensial untuk diolah sebagai aset daerah.
- Pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah
- Majlis Ta’lim Majlis Dzikir Rotib Al-‘Athos
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Kelompok Bermain (KOBER)
- Pendidikan Raudhathul Athfal (RA)
- Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
- TKA/TPA
- Diniyyah Takmiliyah (DT)
- Kesetaraan Paket B (setara SMP) dan paket C (Setara SMA)
- Taman Baca Masyarakat (TBM)
- Kesetaraan Fungsional (KF)
- Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
- Dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar